06 Juni 2015

Dari Kaleng Bekas Sampai Telepon Jenius

       Udah lama ya ga update blog, bukannya males nulis ya tapi emang ga ada bahan buat ditulis. Akhirnya saya dapet ide mau nulis apa.. ( *bulb*Lightbulb ) Aneh ya judulnya?? hehehe... baca aja dulu ntar juga ngerti... Gini, saya kan lahir tuh tahun 1993. Jadi orang-orang yang lahir tahun 1990an kayak saya ini hidup di 2 abad berbeda (abad 20 &21) dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Saya ga akan ngebahas tentang teknologi yang ribet ya, ya.. saya taulah kalian sama lemotnya kayak saya... hahahaha....
       Perbedaan yang saya alami bukan hanya dalam proses belajar ya tetapi juga dalam hal mainan. Dulu ketika saya masih kecil, saya dan teman-teman saya bisa bermain bermodalkan kaleng bekas dan sandal atau apapun yang ada disekitar. nih contoh permainan tradisional yang saya mainkan dulu.





Sembunyek Gung kalian mengenalnya dengan petak umpet. Ini permainan paling standar yang kami mainkan jika tak menemukan benda disekitar.


ini yang terjadi ketika kami menemukan kaleng. Namanya jadi "Sembunyek Gung Kaleng". intinya sama seperti petak umpet cuma di tambahkan dengan kaleng sebagai sasaran


kalian pasti tau ini kan?? kami menyebutnya "Caklingking"

Congklak


Bedil atau meriam bambu *suara doremon
ini dimainkan jika mendekati hari raya biasanya


cewek-cewek pasti taukan?? ketika cewek-cewek main permainan ini jadi bringas, bermacam jurus kungfu-silat-ninja dikeluarkan untuk menaklukkan karet yang diangkat setinggi kepala itu

Gasing atau anak muda menyebutnya Beibled Tradisional.. hahaha...
mungkin kalian menyebutnya Gundu/Kelereng, kami menyebutnya Setal
Sembilun = permainan 2 tim, tim penyerang bertujuan melewati tim bertahan dengan segala taktik
beberapa tahun terakhir ada beberapa kompetisi ini didaerah kami

Sembilun yang dimainkan mahasiswa-mahasiswi dari UBB

Igik Karet, bahasa yang kalian mengerti = Biji Karet

Igik Karet diatas dimainkan seperti ini, letakkan Igik Lawan di bawah sedangkan punya kita diatas kemudian Pangkak/Pukul dengan tangan, Igik yang tidak pecah dinyatakan menang. Saya yakin di tempat kalian gak ada mainan ini. Di Bangka sendiri permainan ini sudah langka, nama permainannya "Pangkak Igik Karet"
Tak Tek
2 buah kayu yang salah satunya lebih panjang digunakan sebagai pemukul.

       Diatas itu adalah permainan-permainan yang saya temui di kampung halaman saya ketika masih kecil, oh iya..foto-foto diatas itu bukan saya yah, itu dari mbah gugel.. Masih banyak permainan lain yang bisa dimainkan dulu tetapi ketika saya berusia 10tahun, permainan tradisional mulai pudar karena jarang dimainkan. Koq bisa?? saat itu kami mulai mengenal yang namanya SEGA dan PS1
       Perkembangan teknologi juga merubah pola dan benda yang dimainkan anak-anak, coba lihat disekeliling kamu pasti pernah lihat anak yang seharusnya belum lancar berbicara tetapi sudah pandai bermain dengan Smartphone atau yang saya sebut sebagai Telepon Jenius pada judul diatas. Dengan permainan tradisional, anak-anak menjadi lincah+kreatif+sehat+kuat. Dengan permainan modern sekarang anak-anak juga bisa kreatif+pandai tetapi mengurangi aktivitas bergerak mereka. Apakah permainan tradisional tidak ada negatifnya?? ada, anak bisa melukai dirinya sendiri atau temannya, bisa juga membuat pakaian + tubuhnya kotor.

Catatan : Anak-anak selalu ingin bermain karena itu dunia yang menyenangkan jadi jangan pernah melarang anak anda untuk bermain tetapi buatlah kesepakatan dengannya tentang batasan waktu bermain. Kenapa tidak boleh dilarang?? bermain di depan komputer mungkin akan memacu keingintahuan anak anda dan tidak menutup kemungkinan anak anda nantinya akan jadi pembuat game terkenal atau seorang progamer handal.